Banyuwangi – Mohamad Arifin, adalah sosok pemimpin yang berjiwa akuntabilitas tinggi, ayah dari satu orang anak ini sudah mencerminkan jiwa leadership sejak masih di usia muda. Keikut sertaannya dalam organisasi karang taruna desa kemudian menjabat sebagai ketua Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) sampai beralih menjadi petugas kebersihan di dinas lingkungan hidup (DLH), kini menempatkannya jadi orang nomor satu di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi.
Dengan struktur masyarakat yang kental dalam memelihara adat istiadat dan budayanya, Mohamad Arifin mendapat dukungan penuh dari para pemuda maupun masyarakat adat Desa Kemiren untuk memegang kendali birokrasi Pemerintahan Desa Kemiren hingga lima tahun kedepan.
Dalam melaksanakan amanah dari masyarakat tersebut, ditengah situasi pandemi Covid-19 ini Mohamad Arifin juga telah membentuk Satgas Desa Covid-19 di Desa Kemiren. Karakternya yang mempunyai rasa tanggung jawab besar, membuat Arifin tidak diam saat ekonomi diterjang problem Covid-19. Banyak kebijakan Mohamad Arifin yang membuat masyarakatnya tetap produktif meski dalam situasi pandemi, seperti mengajak para warga pelaku koperasi dan UMKM, terutama yang bergerak di bidang fesyen dan konveksi, agar membantu program pemerintah dalam gerakan masker kain, dengan memproduksi lebih banyak alat pelindung diri termasuk masker.
Kesadarannya tentang potensi wisata yang tinggi di Desa Adat Kemiren, membuat Arifin terus mengingkatkan pemahaman masyarakatnya mengenai kepariwisataan, melalui kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Kemiren. Ditengah situasi pandemi, sinergitas pemerintah Desa dengan Pokdarwis dirasa begitu penting dalam mengolah daya dukung yang ada dan mengembangkannya menjadi sebuah sektor yang bisa mendongkrak pendapatan warga Desa Kemiren maupun pemasukan daerah.
Selain itu, Arifin juga mengungkapkan jika pokdarwis harus bisa memacu peran dan partisipasi masyarakat dalam membangun potensi wisata yang dimiliki desanya di era New Normal, sehingga pengetahuan dan keahlian dalam kepariwisataan warga desa terus berkembang. “Dengan begitu, industri pariwisata di Desa Kemiren, kedepannya bisa memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan ekonomi warga desa. Secara luas, Pokdarwis ini memang bertanggung jawab penuh mengenai bagaimana menciptakan manfaat kepariwisataan bagi warga atau masyarakat (terutama anggota Pokdarwis sendiri) dan secara keorganisasian, Pokdarwis ini agar terus bisa berupaya mensukseskan pembangunan kepariwisataan di Desa Kemiren ini.” Jelas Mohamad Arifin.
Dorongan yang terus diberikan oleh pemerintah pusat, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk subsektor yang peranannya sudah besar terhadap perekonomian negara yaitu kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan atau kriya Serta film, aplikasi dan musik. Menurut Arifin mayoritas subsektor yang dikategorikan oleh Kemenparekraf merupakan potensi yang sedang berkembang di desanya saat ini, seperti kuliner, fesyen, kerajinan tangan, dan musik.
“Kalau dibidang kuliner ciri khas kita misalnya, tumpeng sewu, pecel pitik dan uyah asem, lewat kegiatan Pasar Kampoeng Osing Kemiren yang selalu diadakan tiap Minggu pagi kita juga menyajikan jajanan pasar tradisional ala Banyuwangi, mulai dari cenil, lupis, klepon, kucur, dan masih banyak lagi. Dibidang fesyen ada produksi kaos, udeng, batik dengan brand indi yang mengangkat tema Banyuwangian, untuk kriya dan musik Kemiren adalah gudangnya seni.” Tutup Kades Kemiren. (*)