BANYUWANGI – PPKM di Kab. Banyuwangi hingga saat ini masih memasuki level 3. Penurunan level tersebut masih sangat dirasakan oleh para penggiat pariwisata. Pasalnya, hingga kini beberapa destinasi wisata masih tidak diperbolehkan untuk beroperasi secara normal.
Meski demikian, pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di Banyuwangi masih memberikan kelonggaran bagi para pedagang yang masih bisa berjualan dan melakukan aktivitas di lokasi wisata tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda mengatakan, bahwa saat ini pihaknya masih melonggarkan bagi restaurant atau warung-warung yang berada di destinasi wisata untuk tetap dibuka. Walaupun tempat wisata beserta tiket masih tidak diperjual belikan secara penuh, namun masyarakat diperkenankan untuk menikmati masakan di destinasi wisata, seperti di tepi-tepi pantai dan lainnya.
“Saat ini Banyuwangi di level 3 dan pariwisata tetap tidak boleh dibuka. Akan tetapi, tentu ada langkah-langkah positif yang dilakukan oleh pemda salah satunya membuka warung-warung yang ada di destinasi. Pasalnya, bahwa dengan membuka warung maka restaurant di destinasi lain juga buka. Dengan demikian, masyarakat tetap ada pemasukan dengan syarat patuh pada protokol. Kedua, kami juga bekerja sama dengan Dinkes untuk menyelenggarakan tempat vaksin. Alasan di destinasi agar sekaligus promosi. Jadi enaknya selain tempat luas, masyarakat yang vaksin juga terhibur,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tersebut.
Dirinya juga menambahkan, bahwa dirinya dan seluruh elemen pegiat wisata yakin Banyuwangi levelnya akan turun.
“Kita siap jika Banyuwangi sudah turun level 2 dan hampir seluruh pelaku pariwisata sudah divaksin. Tahap kedua akan digelar dalam minggu-minggu ini di destinasi wisata pilihan. Harapannya, ketika sudah turun level kami siap kembali untuk membuka destinasi wisata dari segi SDM dan lainnya,” tambahnya.
Demi meringankan beban pegiat pariwisata di Kab. Banyuwangi, pihaknya telah melakukan penyaluran bantuan paket sembako kepada beberapa pelaku wisata. Mulai dari Pokdarwis, Budayawan, pelaku seni, pelaku sound system, sanggar seni, hingga pemandu wisata.
Sementara itu, mengenai kapan pembukaan destinasi wisata secara penuh pihak daerah masih menunggu perintah dari pemerintah pusat. Kamis, (26/8/21).